DURI IKAN BANDENG SEBAGAI BAHAN KERAJINAN

transtv.jpg
Sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari lautan yang memiliki hasil perairan yang melimpah diantaranya ikan bandeng. Ikan bandeng banyak dibudidayakan di Indonesia karena mudah perkembangbiakannya. Adapun salah satu provinsi di Indonesia yang menjadi sentra penghasil bandeng besar adalah provinsi Jawa Tengah khususnya di Kabupaten Pati. Selama ini pemanfaatan ikan bandeng hanya pada dagingnya sementara itu durinya dibuang begitu saja sehingga menjadi limbah di masyarakat seperti di Kabupaten Pati. Limbah tulang ikan bandeng yang dihasilkan oleh industri ikan bandeng setiap harinya mencapai 15 kg atau sekitar 5,4 ton per tahun. Oleh karena itu perlu pengolahan lebih lanjut agar limbah tulang ikan bandeng tidak menjadi sampah yang mencemari lingkungan dan dapat dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini menggerakkan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta Fakultas MIPA jurusan pendidikan fisika Pipit Wijayanti, Wiji Aziiz Hari Mukti, Siti Makhmudah, Sudarmani dan mahasiswa jurusan pendidikan matematika Kholida Agustin untuk memanfaatkan limbah duri bandeng sebagai bahan kerajinan yang memiliki nilai seni dan ekonomis yang tinggi. Menurut Sudarmani perolehan bahan baku duri ikan bandeng mudah didapat karena di Kabupaten Pati terdapat banyak pengolahan ikan bandeng, “Tetapi tulang ikan bandeng belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga kami mencoba membuat inovasi baru dengan memanfaatkan limbah tulang ikan bandeng sebagai bahan kerajinan seni” kata Sudarmani. “Lagipula kerajinan seni ini belum ada pesaingnya sehingga menjadi karya inovasi baru sebagai peluang usaha kerajinan yang ekonomis”. Pipit Wijayanti menambahkan bahwa untuk mendapat limbah tulang bandeng di Yogyakarta mereka bekerjasama dengan pedagang pecel lele dan rumah makan padang yang berada di sekitar Universitas Negeri Yogyakarta, “Tulang ikan bandeng tersebut kami buat tempat tisu, tempat pensil, hiasan meja, pigura dan juga blocknote” kata Pipit.
Cara membuatnya cukup mudah seperti diungkapkan Siti Mahmudah. Bahan yang dibutuhkan yaitu tulang ikan bandeng 1 kg, lem kayu 0,5 kaleng, plitur ¼ botol, cat 1 botol, serbuk kayu untuk hiasan dan kertas karton 1 buah. “Misalkan akan membuat bingkai maka yang harus disiapkan adalah bahan baku dan alat kemudian potong karton sesuai ukuran yang diinginkan kemudian menempelkan karton yang lebih kecil di setiap sisi karton tadi untuk membuat bingkai.” Kata Siti, “Oleskan lem di bagian tengah bingkai kemudian taburkan serbuk kayu hingga merata. Langkah terakhir tempelkan tulang ikan bandeng sesuai pola yang yang diinginkan, begitu juga bagian di setiap tepi pigura”. Kreativitas ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) tahun 2011 bidang kewirausahaan dan dishooting oleh Trans TV untuk acara Lintas Berita pada Rabu 23 November 2011 di Ruang Seminar FMIPA UNY.