Categories

Labels

>> Senin, 31 Oktober 2011

SEHAT & AMAN : Jenis-Jenis Ikan Terapi


Pememeliharaan kesehatan dan pengobatan saat ini banyak dilakukan orang berupa upaya-upaya alternatif, bahkan sudah merupakan kebutuhan yang terus menerus dicari. Fenomena ini sangatlah wajar karena factor kesehatan dan pengobatan merupakan kebutuhan dasar yang tidak dapat ditunda-tunda dan tidak bisa disepelekan sedikitpun.

Jenis ikan asli Indonesia Nilem (Osteochilus hasseltii) di kolam percobaab Puslit Biologi-LIPI.

Sementara pemeliharaan dan pengobatan secara medis sebagian orang terindikasi berpandangan miring seolah-olah sedang banyak persoalan, terutama menyangkut biaya yang umumnya menganggap relatif mahal.
Salah satu metoda altrnatif yang tengah digandrungi orang adalah Usaha Jasa Terapi yang bersifat Alami. Jasa tersebut diantaranya adalah berupa Pijat Terapi dengan ikan (Ichthyotherapy), yang akhir-akhir ini sedang banyak digandrungi orang dan umumnya berlokasi di ruang-ruang tertutup (indoor), seperti di Mal dan Hotel yang terkadang dipadukan dengan Spa. Namun belakangan mulai muncul juga yang diselenggarakan di luar ruangan atau di alam terbuka (outdoor) seperti di Situ Cibulan, Kuningan Jawa Barat dan satu lagi di lokasi yang telah mulai dibuka tanggal 5 Juni 2010 di Taman Wisata Matahari, Cisarua, Puncak, Kabupaten Bogor. Jenis ikan terakhir ini yang terus diteliti, digali secara lebih ilmiah tentang manfaatnya dan akan dikembangkan oleh Peneliti Ikan di Puslit Biologi – LIPI.
Ikan asli Indonesia banyak jenis yang dapat dipilih. Yang menarik adalah ikan yang telah dan akan dipakai terapi di dua tempat, diselenggarakan di luar ruangan tersebut di atas, yakni di alam terbuka yang notabenenya di kolam-kolam, seperti di Kuningan dan di Taman Wisata Matahari. Menarik karena jenis yang dipakai terapi adalah jenis ikan asli Indonesia (Native Species), yakni ikan Nilem Mangut (
Osteochilus hasseltii), bukan Garra rupa (ikan impor dari Turki).

Jenis ikan yang populer saat ini umumnya adalah jenis ikan Gara rupa yang berasal dari Luar Negeri yakni dari Turki, tragis memang, kenapa harus jenis ikan import. Sementara ikan asli Indonesia banyak jenis yang dapat dipilih. Yang menarik adalah ikan yang telah dan akan dipakai terapi di dua tempat, diselenggarakan di luar ruangan tersebut di atas, yakni di alam terbuka yang notabenenya di kolam-kolam, seperti di Kuningan dan di Taman Wisata Matahari. Menarik karena jenis yang dipakai terapi adalah jenis ikan asli Indonesia (Native Species), yakni ikan Nilem (Osteochilus hasseltii).


Sekedar meluruskan nama jenis ikan terapi yang bernama Garra rufa dan Cyprinion macrostomus adalah dua jenis ikan yang berbeda walaupun satu famili (suku) Cyprinidae. Lengkapnya nama ilmiah ikan-ikan tersebut adalah Garra rufa (Goren 1974) dengan nama lain (synonim) adalah Discognathus rufus Heckel 1843, dan Cyprinion macrostomus (Banarescu & Herzig-straschil 1995). Distribusi di alam Garra rufa adalah Aleppo, Syria, sedangan Cyprinion macrostomus adalah Aleppo, Syria, Mosul, Irak. Garra rufa sendiri memiliki beberapa kerabat yang satu Genus Garra dengan distribusinya di negara lain, yakni di dua negara Asia, namanya adalah Garra taeniata Smith 1931 dengan distribusi di alam adalah Thailand, dan Garra borneensis (Roberts 1989) dengan distribusi di alamnya di Borneo (Kalimantan)).


Gambar kiri : Jenis ikan
Osteochilus hasseltii (asli ikan alam Indonesia); Kanan gambar: struktur mulut ikan yang terdiri dari jonjot-jonjot otot yang berrumbey-rumbey, organ ini untuk therapy dengan berfungsi seperti alat kesehatan “Bekam” (kop penyedot), yang dapat mengisap-ngisap kulit, otot dan menyentuh simpul-simpul syaraf dengan cara diisap-isap oleh organ mulut ikan ini. Kulit tidak akan luka karena mulut tidak bergigi/bertulang. Jenis ikan ini sagat relevan dipakai untuk therapy di alam terbuka (outdoor).
Nilem Mangut (Osteochilus hasseltii)
Ikan Nilem sebenarnya salah satu jenis dari keanekaragaman ikan asli Indonesia, yang merupakan kekayaan alam Indonesia, Nilem sebenarnya paling umum bagi orang Pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatra, karena di alam terdistribusi di daerah tersebut. Jenis ikan ini termasuk ikan konsumsi, terkenal dengan rasa gurih dan teristimewa karena mempunyai kandungan telor yang banyak, orang daerah Jawa Barat terbiasa dengan pepes telor ikan nilem yang dicampur nasi. Di alam masih relatif banyak tersebar dibeberapa perairan umum, habitatnya berupa sungai, danau dan rawa, serta telah lama menjadi ikan budidya di kolam-kolam. Sayangnya jenis ikan asli ini semakin terdesak keberadaannya oleh ikan-ikan pendatang. Nilem Mangut termasuk suku Cyprinidae satu kerabat dengan ikan mas, tawes dan ikan suku Cyprinidae lainnya. Identitas jenis ikan ini memiliki tulang bercabang sirip punggung berkisar 12 – 18,5 dan bibirnya tertutup oleh lipatan kulit, serta tidak memiliki tubus keras dibagian moncongnya. Kebiasaan makannya termasuk pemakan dedaunan (herbivora).
Keanekaragaman jenis ikan asli Indonesia sebenarnya masih banyak yang berpotensi untuk dijadikan ikan terapi seperti nilem, contohnya ikan kutil (
Meiacanthus anema) dari suku Blenniidae. Ikan ini banyak dikenal di Pulau Wowuni, Sulawesi Tenggara, orang lokal kalau mau menghilangkan kutil cukup merendam di sungai yang ada ikan ini, maka kutilnya akan hilang diambil oleh ikan tersebut, namun jenis ini tidak bisa untuk memijit seperti nilem, karena mulutnya bergigi, manfaatnya hanya khusus untuk menghilangkan jaringan mati seperti kutil dan daging jadi lainnya. Habitatnya berupa air payau (estuarin) di mulut-mulut sungai bagian hilir, dan dapat teradaptasi dengan air tawar. Ikan ini memiliki pola warna yang indah, di badannya terdapat 3 garis horizontal berwarna hitam dengan badan dan sirip berwarna kebiruan.
Jenis asli ikan Indonesia lainnya adalah: Jenis-jenis potensial ikan asli Indonesia yang dapat diharapkan menjadi ikan terap diantaranya adalah:
Gara borneensis (Family: Cyprinidae), Ikan sumatra (Barbodes sumatrana, family: Cyprinidae), Rasbora spp (Family: Cyprinidae). Jenis-jenis ikan tersebut daerah penyebarannya (distribusi) ada di Indonesia bagian Barat (Jawa, Sumatra dab Kalimantan). Memiliki habitat berupa sungai dan danau. Ikan-ikan ini pola makannya berfifat herivora (pemakan tumbuhan.
Sementara jenis-jenis ikan yang berasal dari luar Indonesia diantaranya adalah: ikan Garra rufa (family: Cyprinidae), Ikan Chinchin (Oreochromis mossambicus, family: Ciclididae). Garra rupa berasal dari Negeri Turki, sementara ikan Chinchin awal muanya berasal dari Afrika.
Jenis ikan nilem Mangut mempunyai banyak kelebihan dibanding ikan terapi lainnya, yakni ikan dapat berukuran sedang (sekitar 10 in), mulutnya tidak bergigi, melainkan mulut ditutupi lipatan kulit lunak, berumbai dengan jonjotnya yang berupa otot elastis dan berguna untuk mengisap benda-benda yang disentuh mulutnya. Ikan ini bersifat herbivora (pemakan dedaunan) tidak galak dan jinak bisa bersahabat dengan manusia, bisa ditebar di kolam secara masal.

MANFAAT THERAPI :
Walaupun hasil penelitian mungkin belum sampai secara detil ke arah tarap uji klinis, namun orang telah terlanjur percaya bahwa terapi ikan memiliki banyak manfaatnya untuk pemeliharaan kesehatan dan pengobatan. Manfaat tersebut diantaranya menghilangkan jaringan kulit mati, memperhalus kulit%.





Oleh :
Agus H. Tjakrawidjaja
Peneliti Ikan di Pusat Penelitian Biologi – LIPI
Tulisan dalam rangka menyambut Hari Biodiversitas di tahun 2010

0 komentar:

Posting Komentar

Lorem

About Me

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto Saya
Perikanan
Hanya mahasiswi yang ingin selalu maju
Lihat profil lengkapku

Followers

  © Blogger template Snowy Winter by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP